Minggu lalu aku ke Bali
untuk berlibur bersama ceceku, memang kami sudah merencanakan pergi ini sejak
sekitar 2 – 3 bulan yang lalu. Awalnya sempat takut untuk meminta ijin, karena
kan aku baru bekerja 3 bulan di kantor ini. Apalagi dari semua yang ikut ke
Bali tidak ada satupun yang sebelumnya pernah ke Bali kecuali aku. Jadi aku di
sana sekaligus sebagai divisi acara, tour guide dan penunjuk jalan walaupun aku
juga tidak hafal dengan peta bali.
Pada hari ketiga di Bali,
saat sedang mencari oleh – oleh di Agung Bali, tiba – tiba dapat BBM dari teman
ceceku yang juga kontraktor, tapi dia tidak punya background Teknik Sipil loh,
namanya Ko Feri, dia menawariku kerjaan membuat RAB rumah tinggal type 36,
awalnya aku tertarik karena memang aku lebih suka menghitung volume disbanding
menghitung struktur, tapi yang menjadi kendala adalah analisa harga satuan,
karena Ko Feri pun tidak mempunyai list harga, karena memang dia baru buka jasa
kontraktor dan harus selesai hari Senin, padahal dia member tugasnya hari Sabtu
dan saat itu aku masih di Bali serta baru balik hari Minggunya, jadi aku cuma
bisa mengerjakan hari Minggu saja, aku pun nego ke Ko Feri, kalau volume
mungkin bias hari Senin, tapi analisa harganya tidak janji, karena data harganya
juga dia tidak punya. Akhirnya aku diberi deadlinenya hari Selasa pagi.
Sempat bingung bagaimana
nanti aku bisa membuat analisa harganya? Aku tidak mungkin membocorkan data
kantor, jadi aku menggunakan analisa harga berdasarkan SNI 2002, bila ada pekerjaan
yang tidak ada di SNI, aku baru memanipulasi harga kantor dan membuat
perkerjaan tersebut menjadi lumpsum.
Sempat tidak yakin juga bisa
menghitung volume serta analisanya dalam waktu hanya 2 hari dan seorang diri.
Waktu tugas Biaya Proyek saja dikerjakan oleh 3 orang dan dalam waktu 4 hari
dengan bangunan yang lebih simple. Apalagi di kantor ada peraturan boleh
mengerjakan pekerjaan freelance asal jangan menggunakan fasilitas kantor. Jadi
Minggu malam aku begadang sampai pk 2.00, tapi menghitung volumenya masih
kurang 20% an, mata sudah ngantuk dan badan lemas, kemampuan badan kayaknya
menurun dibanding saat kuliah. Akhirnya aku putuskan untuk tidur dan
melanjutkannya besok. Saat di kantor, karena memang tidak ada kerjaan, aku pun
curi – curi mengerjakan sisa hitungan volume yang kurang dan menandai SNI,
bagian mana saja yang aku butuhkan, sehingga nanti malam saat mengerjakan di
rumah tidak menghabiskan banyak waktu lagi. Akhirnya di hari Senin malam
setelah pulang les Toefl, aku melanjutkan lagi sampai pukul 1.00 dan begitu
senangnya karena pekerjaan bisa kelar.
Sepertinya aku menemukan
kuncinya, yang terpenting adalah menyukai pekerjaan tersebut, ingat deadline,
tidak bergantung orang lain, dapat mengatur waktu dan siasat dengan baik serta
dapat melihat dan mengambil kesempatan yang ada. Walau memang menghitung volume
dan membuat RAB fee-nya tidak sebesar menghitung struktur, (membuat RAB = Rp
2000/m2, menghitung struktur = Rp 8000/m2), tapi aku merasa jauh lebih enjoy
membuat RAB, belum tentu juga aku bisa menyelesaikan pekerjaan menghitung
struktur dalam waktu hanya 2 malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar