Sudah lama tidak menulis
blog. Sebenarnya sebelumnya ada kerjaan di kantor tapi pekerjaan sudah kelar
dan jam kantor masih ada 35 menit. Nanggung bila digunakan untuk belajar Toefl,
jadi aku refreshing menulis blog saja. 35 menit biasanya bisa jadi 1 – 2 tulisan.
Minggu lalu adalah ulang
tahunku yang ke – 22. Tidak disangka usiaku sudah 22 tahun, karena selama ini
di keluarga sudah kerasa paling kecil. Dulu bayanganku usia 20an sudah lah
mandiri, tapi ternyata tidak juga. Jika mengingat masa kecil, sangat mengidam –
idamkan hari ulang tahun, bahkan kerap kali menghitung countdown sejak sebulan
sebelumnya. Sedangkan semakin dewasa kita, akan merasa ulang tahun bukan suatu
hal yang wah. Walaupun saat hari H aku akan tersadar bahwa hari yang sama akan
dating 365 hari lagi.
Saat kecil ultahku pernah
beberapa kali dirayakan di sekolah. Entah jaman sekarang apakah kalau ada yang
ulang tahun, tetap dirayakan di sekolah. Teringat saat kelas 1 SD, ulang
tahunku dirayakan di kelas bersama teman – teman. Padahal beberapa bulan
sebelumnya aku kecelakaan karena bermain api kompor yang ada di dapur, alhasil
tubuhku saat itu terbakar dari ketiak sebelah kanan dan sedikit mengenai wajah.
Sejak saat itu aku takut dengan api baik dari korek api maupun dari kompor.
Padahal sebelumnya sering ikut nimbrung di dapur sambil mengupas bawang. Kalau
sekarang masih sedikit trauma dengan api tapi hanya api dari korek api sih,
jadi tidak berani menyalakan korek api dari korek api gas. Tapi aku bersyukur
semua teman – teman saat itu juga terlihat gembira saat ultahku dirayakan di
kelas. Walau saat perpisahan tahunan, aku yang biasanya terpilih untuk menari
tradisional, terpaksa absen oleh karena luka bakarku tersebut.
Kelas 4 SD mamaku mau
berangkat ke Amerika, jadi ulang tahunku dirayakan di KFC (biasanya selama 3
tahun tidak pernah dirayakan). Aku mengundang teman-teman SD, ceceku juga
mengundang beberapa temannya. Sepulang dari acara di KFC, aku diajak bermain
timezone oleh papa dan mamaku, saat itu aku cukup lihai bermain game koin yang dijatuhkan,
beberapa kali dapat jackpot, aku menukar tiket dengan boneka kodok seukuran 15
cm yang kuberi nama froggie.
Hari – hari ulang tahunku
berikutnya tidak begitu berkesan, karena memang dirayakan bersama keluarga
besar sih karena memang hari ulang tahunku hanya selisih 2 hari dengan hari
ulang tahun nyaung (opa) ku, sampai dengan nyaungku tidak ada saat aku berusia
15 tahun.
Ulang tahun ke 17 aku
mengadakan makan – makan biasa saja dengan teman – temanku. Tidak terlalu
special karena makanan seharusnya keluar bergantian, tapi malah dikeluarkan
bertubi – tubi oleh pihak restoran.
Usia 19 tahun, ulang tahunku
disambut oleh teman-teman sipil 09 dengan datang ke rumah dan kami sama – sama
menuju UKP untuk mendengarkan pengumuman keanggotaan fungsionaris Himasitra,
jujur sebenarnya agak kecewa karena aku tidak bisa masuk departemen yang aku
harapkan.
Usia 20 tahun bisa jadi
acara paling gila, karena aku ikut BBQ di rumah Panita, dan aku tidak menyangka
ternyata teman – teman menyadari kalau saat itu ulang tahunku. Awalnya diberi
kue tart dan tiup lilin, tapi ujung – ujung nya aku disiram fanta sehingga
terjadi insiden kejar – kejaran di perumahan antara aku, Gok, Lucky, Ivan
Mondi, Leman, dll (tidak bisa disebutkan satu per satu). Tapi aku memutuskan
mengejar Gok karena menurutku dia yang larinya paling lambat. Setelah mengejar
cukup jauh, kami ber 2 sama – sama kecapaian dan tersesat alhasil dijemput
motor oleh teman – teman. Sejak saat itu aku seakan – akan dinobatkan sebagai
Koordinator Keamanan Civil Camp yang berikutnya.
Usia 21 tahun aku
mendapatkan hadiah yang tidak terduga dari ceceku. Sebuah blackberry. Aku
sebelumnya membenci BB, dan aku tidak masalah sih punya BB asal dikasih. Tapi
aku sungguh tidak pernah menyangka aku diberi kado BB.
Usia 22 tahun aku sudah
tidak tertarik menunggu sampai pukul 00.00, jadi aku memutuskan mematikan wifi
dan tidur jam setengah 12 karena memang saat itu cukup ngantuk. Aku tidak
berpikir akan diberi surprise oleh teman – teman. Sepulang dari les Toefl, aku
menemani teman – teman untuk makan malam di kwetiau Asean, dan tidak menyangka
ternyata ada Icha, Tephen dan Bebek yang ikut datang membawa kue tart berbentuk
Shaun The Sheep. Aku memang suka sekali dengan Shaun The Sheep.
Aku bersyukur karena selama
22 tahun ini sudah mengenal banyak teman – teman bahkan sahabat yang luar
biasa. Aku bisa bertumbuh menjadi lebih baik dan belajar banyak hal saat di
sipil. Kepercayaan diriku menjadi tumbuh, karena saat kecil aku adalah anak
yang rendah diri dan penakut. I hope tomorrow will be better than today.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar