Jumat, 05 Juli 2013

My Birthday

Sudah lama tidak menulis blog. Sebenarnya sebelumnya ada kerjaan di kantor tapi pekerjaan sudah kelar dan jam kantor masih ada 35 menit. Nanggung bila digunakan untuk belajar Toefl, jadi aku refreshing menulis blog saja. 35 menit biasanya bisa jadi 1 – 2 tulisan.

Minggu lalu adalah ulang tahunku yang ke – 22. Tidak disangka usiaku sudah 22 tahun, karena selama ini di keluarga sudah kerasa paling kecil. Dulu bayanganku usia 20an sudah lah mandiri, tapi ternyata tidak juga. Jika mengingat masa kecil, sangat mengidam – idamkan hari ulang tahun, bahkan kerap kali menghitung countdown sejak sebulan sebelumnya. Sedangkan semakin dewasa kita, akan merasa ulang tahun bukan suatu hal yang wah. Walaupun saat hari H aku akan tersadar bahwa hari yang sama akan dating 365 hari lagi.

Saat kecil ultahku pernah beberapa kali dirayakan di sekolah. Entah jaman sekarang apakah kalau ada yang ulang tahun, tetap dirayakan di sekolah. Teringat saat kelas 1 SD, ulang tahunku dirayakan di kelas bersama teman – teman. Padahal beberapa bulan sebelumnya aku kecelakaan karena bermain api kompor yang ada di dapur, alhasil tubuhku saat itu terbakar dari ketiak sebelah kanan dan sedikit mengenai wajah. Sejak saat itu aku takut dengan api baik dari korek api maupun dari kompor. Padahal sebelumnya sering ikut nimbrung di dapur sambil mengupas bawang. Kalau sekarang masih sedikit trauma dengan api tapi hanya api dari korek api sih, jadi tidak berani menyalakan korek api dari korek api gas. Tapi aku bersyukur semua teman – teman saat itu juga terlihat gembira saat ultahku dirayakan di kelas. Walau saat perpisahan tahunan, aku yang biasanya terpilih untuk menari tradisional, terpaksa absen oleh karena luka bakarku tersebut.

Kelas 4 SD mamaku mau berangkat ke Amerika, jadi ulang tahunku dirayakan di KFC (biasanya selama 3 tahun tidak pernah dirayakan). Aku mengundang teman-teman SD, ceceku juga mengundang beberapa temannya. Sepulang dari acara di KFC, aku diajak bermain timezone oleh papa dan mamaku, saat itu aku cukup lihai bermain game koin yang dijatuhkan, beberapa kali dapat jackpot, aku menukar tiket dengan boneka kodok seukuran 15 cm yang kuberi nama froggie.

Hari – hari ulang tahunku berikutnya tidak begitu berkesan, karena memang dirayakan bersama keluarga besar sih karena memang hari ulang tahunku hanya selisih 2 hari dengan hari ulang tahun nyaung (opa) ku, sampai dengan nyaungku tidak ada saat aku berusia 15 tahun.

Ulang tahun ke 17 aku mengadakan makan – makan biasa saja dengan teman – temanku. Tidak terlalu special karena makanan seharusnya keluar bergantian, tapi malah dikeluarkan bertubi – tubi oleh pihak restoran.

Usia 19 tahun, ulang tahunku disambut oleh teman-teman sipil 09 dengan datang ke rumah dan kami sama – sama menuju UKP untuk mendengarkan pengumuman keanggotaan fungsionaris Himasitra, jujur sebenarnya agak kecewa karena aku tidak bisa masuk departemen yang aku harapkan.

Usia 20 tahun bisa jadi acara paling gila, karena aku ikut BBQ di rumah Panita, dan aku tidak menyangka ternyata teman – teman menyadari kalau saat itu ulang tahunku. Awalnya diberi kue tart dan tiup lilin, tapi ujung – ujung nya aku disiram fanta sehingga terjadi insiden kejar – kejaran di perumahan antara aku, Gok, Lucky, Ivan Mondi, Leman, dll (tidak bisa disebutkan satu per satu). Tapi aku memutuskan mengejar Gok karena menurutku dia yang larinya paling lambat. Setelah mengejar cukup jauh, kami ber 2 sama – sama kecapaian dan tersesat alhasil dijemput motor oleh teman – teman. Sejak saat itu aku seakan – akan dinobatkan sebagai Koordinator Keamanan Civil Camp yang berikutnya.

Usia 21 tahun aku mendapatkan hadiah yang tidak terduga dari ceceku. Sebuah blackberry. Aku sebelumnya membenci BB, dan aku tidak masalah sih punya BB asal dikasih. Tapi aku sungguh tidak pernah menyangka aku diberi kado BB.

Usia 22 tahun aku sudah tidak tertarik menunggu sampai pukul 00.00, jadi aku memutuskan mematikan wifi dan tidur jam setengah 12 karena memang saat itu cukup ngantuk. Aku tidak berpikir akan diberi surprise oleh teman – teman. Sepulang dari les Toefl, aku menemani teman – teman untuk makan malam di kwetiau Asean, dan tidak menyangka ternyata ada Icha, Tephen dan Bebek yang ikut datang membawa kue tart berbentuk Shaun The Sheep. Aku memang suka sekali dengan Shaun The Sheep.


Aku bersyukur karena selama 22 tahun ini sudah mengenal banyak teman – teman bahkan sahabat yang luar biasa. Aku bisa bertumbuh menjadi lebih baik dan belajar banyak hal saat di sipil. Kepercayaan diriku menjadi tumbuh, karena saat kecil aku adalah anak yang rendah diri dan penakut. I hope tomorrow will be better than today.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar