Banyak yang bilang bahwa ilmu
yang kita peroleh di perkuliahan hanya dipakai 10% di dunia kerja. Aku 50%
setuju, 50% tidak cukup setuju.
Mengapa setuju? Pada hari pertama
bekerja di kantor, sebenarnya bekerja sebagai estimator itu pertama kali di
benakku hanya menghitung volume dari suatu proyek bangunan, ternyata aku diberi
kerjaan menghitung struktur. Cukup shock sebenarnya karena aku sudah hampir 1
tahun tidak menyentuh SAP 2000, di sisi lain aku dulu juga tidak begitu
menguasai SAP 2000, dengan masih kurang lancer, hanya mengecek profil baja
apakah kuat atau tidak, aku membutuhkan waktu seharian waktu itu. Waktu yang
sangat lama sekali. Minta tolong dan bertanya pada rekan kerja sesame
estimator, aku terlihat bodoh sekali waktu itu. Sebenarnya cukup malu dengan
predikat Sarjana Teknik walaupun belum dikukuhkan padaku. Dari sini aku
belajar, tanpa melihat apa pun penjurusan keahlianmu, kamu juga harus siap
dengan dasar dari ilmumu. Akan tetapi pada kenyataannya, sebenarnya suatu
perhitungan yang diterapkan pada lapangan itu tidak serumit yang kita hitung
saat Tugas Struktur Baja maupun Tugas Struktur Beton dimana benar-benar terlalu
teoritis, banyak peraturan-peraturan lapangan yang diterapkan juga. Suatu
perhitungan yang rumit dibuat lebih simple yang tentunya kita tidak dapatkan
hal itu di bangku perkuliahan.
Mengapa tidak setuju? Ilmu
kehidupan yang kita peroleh di bangku kuliah, saya yakin akan selalu dapat
menjadi pembelajaran kita di masa depan, bagaimana kita memanage waktu,
bersahabat saling bahu membahu pada kerasnya berkuliah di teknik sipil, kerja
sama dalam suatu permasalahan baik itu dalam akademis maupun non akademis,
saling tenggang rasa, suatu keluarga yang solid, dalam kehidupan kerja, kita
tidak akan pernah menemuinya.
Yang menjadi tantangan adalah,
kita akan dihadapkan pada rutinitas kerja yang sama terus setiap hari (kecuali
hari Minggu), sedangkan saat kuliah, kita dapat memilih kelas dan jadwal yang
cocok dengan kita walau mungkin kadang akan terganjal dengan seleksi kelas. Terbukti,
baru 2 bulan bekerja, sudah cukup bosan rasanya. Kalau nganggur bosan, kalau
ada kerjaan repot dan bingung. Begitulah manusia. Di saat ini saatnya untuk
belajar dengan kehidupan yang baru, orang yang baru dan tanggung jawab yang
baru.
Bila disuruh memilih antara
TK-SD-SMP-SMA-Kuliah-Kerja, tanpa melihat salary yang didapatkan saat kerja,
saya paling menyukai kuliah, karena tidak ada gap dan perbedaan untuk membantu,
semua orang berkedudukan sama, tidak ada rasa sungkan dan kita dapat
mengeksplorasi kemampuan dan pendapat kita. Terlebih Jurusan Teknik Sipil
terkenal dengan jurusan yang paling kompak dan paling kekeluargaan, hal itu
sangat terlihat juga saat acara Civil Golden Jubilee, panitia yang terdiri dari
mahasiswa dan dosen ini bisa saling terbuka satu sama lainnya. Jika kamu adalah
mahasiswa yang kupu-kupu, KUliah-PUlang-KUliah-PUlang, tidak lah salah, tapi
setidaknya kenallah jurusanmu terlebih dahulu, menyendiri di keluarga Teknik
Sipil adalah kesalahan yang besar, walau memang ada beberapa orang yang egois,
tapi banyak kok Civilers yang welcome ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar