Senin, 01 April 2013

Working Day



Banyak yang bilang bahwa ilmu yang kita peroleh di perkuliahan hanya dipakai 10% di dunia kerja. Aku 50% setuju, 50% tidak cukup setuju. 

Mengapa setuju? Pada hari pertama bekerja di kantor, sebenarnya bekerja sebagai estimator itu pertama kali di benakku hanya menghitung volume dari suatu proyek bangunan, ternyata aku diberi kerjaan menghitung struktur. Cukup shock sebenarnya karena aku sudah hampir 1 tahun tidak menyentuh SAP 2000, di sisi lain aku dulu juga tidak begitu menguasai SAP 2000, dengan masih kurang lancer, hanya mengecek profil baja apakah kuat atau tidak, aku membutuhkan waktu seharian waktu itu. Waktu yang sangat lama sekali. Minta tolong dan bertanya pada rekan kerja sesame estimator, aku terlihat bodoh sekali waktu itu. Sebenarnya cukup malu dengan predikat Sarjana Teknik walaupun belum dikukuhkan padaku. Dari sini aku belajar, tanpa melihat apa pun penjurusan keahlianmu, kamu juga harus siap dengan dasar dari ilmumu. Akan tetapi pada kenyataannya, sebenarnya suatu perhitungan yang diterapkan pada lapangan itu tidak serumit yang kita hitung saat Tugas Struktur Baja maupun Tugas Struktur Beton dimana benar-benar terlalu teoritis, banyak peraturan-peraturan lapangan yang diterapkan juga. Suatu perhitungan yang rumit dibuat lebih simple yang tentunya kita tidak dapatkan hal itu di bangku perkuliahan.
Mengapa tidak setuju? Ilmu kehidupan yang kita peroleh di bangku kuliah, saya yakin akan selalu dapat menjadi pembelajaran kita di masa depan, bagaimana kita memanage waktu, bersahabat saling bahu membahu pada kerasnya berkuliah di teknik sipil, kerja sama dalam suatu permasalahan baik itu dalam akademis maupun non akademis, saling tenggang rasa, suatu keluarga yang solid, dalam kehidupan kerja, kita tidak akan pernah menemuinya. 

Yang menjadi tantangan adalah, kita akan dihadapkan pada rutinitas kerja yang sama terus setiap hari (kecuali hari Minggu), sedangkan saat kuliah, kita dapat memilih kelas dan jadwal yang cocok dengan kita walau mungkin kadang akan terganjal dengan seleksi kelas. Terbukti, baru 2 bulan bekerja, sudah cukup bosan rasanya. Kalau nganggur bosan, kalau ada kerjaan repot dan bingung. Begitulah manusia. Di saat ini saatnya untuk belajar dengan kehidupan yang baru, orang yang baru dan tanggung jawab yang baru.
Bila disuruh memilih antara TK-SD-SMP-SMA-Kuliah-Kerja, tanpa melihat salary yang didapatkan saat kerja, saya paling menyukai kuliah, karena tidak ada gap dan perbedaan untuk membantu, semua orang berkedudukan sama, tidak ada rasa sungkan dan kita dapat mengeksplorasi kemampuan dan pendapat kita. Terlebih Jurusan Teknik Sipil terkenal dengan jurusan yang paling kompak dan paling kekeluargaan, hal itu sangat terlihat juga saat acara Civil Golden Jubilee, panitia yang terdiri dari mahasiswa dan dosen ini bisa saling terbuka satu sama lainnya. Jika kamu adalah mahasiswa yang kupu-kupu, KUliah-PUlang-KUliah-PUlang, tidak lah salah, tapi setidaknya kenallah jurusanmu terlebih dahulu, menyendiri di keluarga Teknik Sipil adalah kesalahan yang besar, walau memang ada beberapa orang yang egois, tapi banyak kok Civilers yang welcome ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar